penomena alam dan potoka

penomena alam dan potoka

Selasa, 28 Februari 2012

DAKWAH MELALUI DUNIA MAYA

15 02 2011 By Zamris Habib
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi di era globalisasi telah mengalami kemajuan yang begitu pesatnya, beragam macam media komunikasi bersaing dalam memberikan informasi yang tanpa batas. Dunia kini telah dan sedang berubah, bergulir dalam proses revolusi informasi dan komunikasi yang melahirkan peradaban baru sehingga mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas sosial. Kehadiran media massa, seperti surat kabar, radio, televisi dan internet, sebagai komunikasi abad modern telah berpengaruh luas. Suatu pesan atau berita dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
Fasilitas internet merupakan yang terlengkap dan terefisien, dimana segala bentuk dan macam informasi dapat diakses dengan mudah dan murah, didukung dengan semakin menjamurnya warung internet yang memasang tarif murah, kemana dan dengan siapapun kita berkomunikasi dapat kita lakukan dengan mengunakan fasilitas internet, fasilitas tersebut biasa dikenal dengan istilah mailing list, yaitu komunikasi yang dilakukan melalui tulisan yang bersifat langsung.
Seorang ahli telematika Roy Suryo Mengatakan bahwa, internet merupakan media komunikasi yang lahir di Era 60-an adalah fenomenal dan canggih. Konsep teknologi komunikasi canggih ini pertama kali digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat sejak tahun 1980. Pada 1980 internet mulai digunakan untuk umum dan awal 1995 internet mulai merebak di Asia dan khususnya Indonesia, dan pada tahun yang sama internet difungsikan sebagai media dakwah, untuk menjalin hubungan antar muslim Indonesia di Kairo dan muslim di Kanada dan beberapa negara barat lainnya. Sejak itulah terbentuk cyber-cyber Islam media komunikasi dakwah.
Hingga saat ini aktivitas dakwah di kalangan umat muslim masih tetap berlangsung dan perhatian pada dakwah semakin besar. Dakwah tidak lagi dilakukan sebatas pemberian khutbah di masjid/mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formil lainnya. Tapi seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran dakwah Islamiyah tersebar melalui media teknologi, khususnya teknologi informasi seperti Internet. Dengan trend digital life, sesungguhnya kemudahan dari Allah SWT untuk nasyrul fikrah semakin terbuka lebar.
Penguasaan terhadap jaringan Internet adalah sebuah terobosan bagi efisiensi dan efektifitas dakwah, karena hal ini berhubungan erat dengan transformasi pemikiran, terutama di kalangan educated middle class sebagai elemen strategis dari unsur perubahan masyarakat. Selaku penggerak bagi perjalanan masyarakat, kalangan ini selalu mencari tatanan terbaik yang akan meningkatkan kualitas masyarakat di masa depan. Faktanya pula mereka adalah kalangan yang paling intens berinteraksi dengan dunia cyber (Internet) dan jumlahnya terus meningkat secara eksponensial. Komunitas cyber menstimulir seseorang untuk menjadi lebih sensitif dengan berbagai hal yang terjadi di seluruh pelosok negeri Islam. Hal ini dapat diakses melalui berbagai fasilitas Internet seperti mailing list, halaman web/situs, dan lain-lain yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya.
Kegiatan dakwah akan dapat berjalan secara efektif dan efisien harus menggunakan cara-cara yang strategis dan tepat dalam menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT. Salah satu aspek yang bisa ditinjau adalah dari segi sarana dan prasarana dalam hal ini adalah media dakwah, karena dakwah merupakan kegiatan yang bersifat universal yang menjangkau semua segi kehidupan manusia, maka dalam penyampaiaannya pun harus dapat menyentuh semua lapisan atau tingkatan baik dari sudut budaya, sosial, ekonomi, pemdidikan dan kemajuan teknologi lainnya.
Seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga cara berdakwah pun sekarang mengalami perkembangan. Dakwah tidak lagi dilakukan secara sederhana, tetapi mulai memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan agar segmen dakwah lebih meluas dan agar dakwah bisa dilakukan lebih insentif. Dakwah bisa dilakukan melalui media massa dan diterima oleh orang banyak. Karena sifatnya massal maka penerima pesan dakwah tidak hanya dikalangan tertentu saja. Kalangan yang dijangkau bisa luas begitu pula dampak yang ditimbulkannya.
Oleh karena itu, kini berdakwah mempunyai tantangan sendiri. Media komunikasi pun terbagi menjadi dua yaitu, memanfaatkan jalur cetak atau konvenkuensi. Selain itu ada pula yang bersifat elektronik, yang merupakan implikasi dari kemajuan teknologi. Media komunikasi cetak misalnya surat kabar, majalah, selembaran dan lain sebagainya. Sedangkan media komunikasi elektronik misalnya pesawat televisi, dan yang paling mutakhir adalah internet.
Dakwah Islam sebagai konsep maupun sebagai aktifitas telah memasuki seluruh wilayah dan ruang lingkup kehidupan manusia, sehingga seluruh aspek kehidupan tidak dapat dilepaskan dari sudut pandang dakwah itu sendiri. Sejalan dengan pengertian dakwah sebagai nila-nilai Islam kedalam semua aspek kehidupan manusia. Lebih lanjut ia tegas bahwa makna dakwah itu sendiri tidak hanya sebatas tabligh seperti yang berlangsung dan mendominasi aktifitas dakwah selama ini.
Dakwah melalui internet merupakan suatu inovasi terbaru dalam syiar Islam, dan tentunya akan memudahkan para da’i dalam melebarkan sayap-sayap dakwahnya. Penggunaan media internet sebagai media dakwah merupakan kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas cakrawala dakwah Islamiyah. Kesempatan yang dimaksud ialah bagaimana orang-orang yang peduli terhadap kemampuan dakwah maupun memanfaatkan media internet tersebut sebagai sarana dan media dakwah untuk menunjang proses dakwah Islamiyah. Sementara mewujudkannya mulai dari tenaga, pikiran dan sumber daya manusia yang mengerti akan dakwah dan internet.
Umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besranya perkembangan teknologi informasi, ”Dari sisi dakwah, kekuatan internet sangat potensial untuk dimanfaatkan,” kata Dr. Kun Wardhana Abiyoto, ketua Muslim Information Technology Association (MIFTA). Lebih jauh menurutnya, internet dapat mempererat ikatan ukhuwah Islamiyah yang terkadang dibatasi lingkup wilayah. Singkatnya, banyak manfaat dan kegunaan bila kemajuan teknologi internet ini bisa dioptimalkan oleh umat Islam secara luas.
Teknologi internet (International Networking) sebenernya bukanlah suatu teknologi yang baru berkembang. Teknologi ini sudah ada sejak 10 tahun yang lalu dimanfaatkan, namun penggunaan secara luas, khusunya lagi upaya penyebaran informasi tentang agama Islam, terjadi pada setidaknya lima tahun lalu. Sesuai namanya, internet merupakan konsep jaringan dan tukar menukar informasi satu sama lain. Dalam konteks dakwah berarti saling tukar informasi antarumat. Jadi hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa dakwah bisa dilakukan melalui teknologi internet.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dakwah
Secara etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab “da’wah” yang berarti: Seruan-Ajakan-Panggilan. Dengan demikian secara etimologi dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut. Ada banyak pendapat dari beberapa ulama mengenai pengertian ilmu dakwah, diantaranya sebagai berikut:
• H. Endang S. Anshari, dakwah merupakan penjabaran, penterjemahan dan pelaksanaan Islam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia termasuk didalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya.
• Prof. Thoha Yahya Omar MA, dakwah Islam adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.
• Anwar Masy’ari, dakwah adalah “proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan dengan sadar dan sengaja berupa ajakan kepada orang lain untuk beriman dan menaati Allah, amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Secara umum, definisi dakwah yang dikemukakan para ahli menunjuk pada kegiatan yang bertujuan perubahan positif dalam diri manusia. Perubahan positif ini diwujudkan dengan peningkatan iman, mengingat sasaran dakwah adalah iman. Dakwah sering dipahami sebagai upaya untuk memberikan solusi Islam terhadap berbagai masalah dalam kehidupan. Untuk itu dakwah harus dikemas dengan cara yang menarik dan tampil secara aktual, faktual dan kontekstual. Dimana aktual berarti dapat memecahkan masalah-masalah yang kekinian dan hangat di tengah masyarakat. Faktual berarti konkret dan nyata, sedangkan kontekstual dalam arti relevan dan menyangkut problema yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
Agama Islam sebagai suatu ajaran tidaklah berarti, manakala manusia tidak dimanifestasikan dalam perbuatan amalia. Ini dikarenakan agama tersebut, bukanlah agama yang semata-mata menyoroti satu sisi dari kehidupan manusia saja, akan tetapi Islam meliputi dan menyoroti semua persoalan hidup manusia secara total.
Pengertian dakwah tidak lain adalah komunikasi, hanya saja yang secara khas dibedakan dari bentuk komunikasi yang lainnya terletak pada cara dan tujuan yang akan dicapai. Didalam komunikasi mengharapkan adanya partisipasi dari komunikan atas idea-idea atau pesan-pesan yang disampaikan oleh pihak komunikator sehingga dengan pesan-pesan yang disampaikan tersebut terjadilah perubahan sikap dan tingkahlaku yang diharapkan.
Seorang muballigh sebagai komunikator mengharapkan adanya partisipasi dari pihak komunikator dan kemudian berharap agar komunikannya dapat bersikap dan berbuat sesuai dengan isi pesan yang disampaikannya. Ciri khas yang membedakan adalah terletak pada pendekatanya yang dilakukan secara persuasive, dan juga tujuannya yaitu mengharapkan terjadinya perubahan/pembentukkan sikap dan tingkahlaku sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam. Dakwah merupakan proses komunikasi, tetapi tidak semua proses komunikasi merupakan proses dakwah.
Dalam sunnah Rasul banyak sekali hadits-hadits yang menjelaskan tentang ungensinya aktifitas dakwah. Seperti sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits tersebut menjelaskan tentang tahapan-tahapan untuk melawan kemungkaran dan secara otomatis mengajak pelakunya untuk kembali kepada jalan yang lurus. Rasul pun pernah bersabda “Sampaikan dari saya kepada mereka walaupun hanya satu ayat”. Pada kesempatan lain beliau berkata “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pelakunya”.
Dakwah dalam Islam dapat ditinjau dari beberapa sudut, diantaranya dari sejarah awal penyebaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW pembawa risalah Allah. Secara global dakwah Islamiyah pada zaman Rasul dapat dikategorikan kepada empat tahapan :
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah ini dilaksanakan Nabi selama tiga tahun.
2. Dakwah secara terang-terangan hanya dengan lisan saja. Dakwah ini berlangsung sampai hijrah Rasulullah.
3. Dakwah secara terang-terangan sekaligus memerangi kaum musyrik yang berlaku zalim dan menantang untuk berperang. Fase ini berlangsung sampai perjanjian perdamaian hudaibiyah.
4. Dakwah secara terang-terangan sekaligus memerangi setiap orang yang menolak untuk masuk Islam dan mencoba menghalau aktifitas dakwah dan proses ini berlanjut sampai tegaknya syari’at dan timbulnya hukum jihad dalam Islam.
Setiap muslim hanya bertanggung jawab dalam hal dakwah sesuai dengan kedudukan dan kemampuannya. Apabila seorang muslim tidak mampu melaksanakan kewajiban dakwah dengan sendirinya, maka dia masih bisa berdakwah dengan menjadi donatur (baik berupa harta, tulisan maupun pandangan) kepada para akar dan ulama yang mampu melaksanakan misi suci ini.
B. Pengertian Dunia Maya/Internet
Istilah dunia maya biasa dikenal dengan nama internet. Internet berasal dari bahasa latin yaitu ”inter” yang berarti ”antara”. Secara bahasa kata perkata internet berarti jaringan antara atau penghubung, internet dapat menghubungkan jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa sehingga mereka dapat berkomunikasi. Menurut artikel stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya.
Dari berbagai pengertian dapat dipahami bahwa internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telephone dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data. Dan fungsi internet merupakan media komunikasi dan informasi modern.
Untuk dapat ikut serta menggunakan fasilitas Internet, kita harus berlangganan ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada dan melayani daerah. ISP ini biasanya disebut penyelenggara jasa internet. kita bisa menggunakan fasilitas dari Telkom seperti Telkomnet Instan, speedy dan juga layanan ISP lain seperti first media, netzip dan sebagainya.
Internet (Inter-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersil, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (usen news, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (world wide web), dan aneka layanan lainnya.
Internet merupakan jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas sekali dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya. Internet ini memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke ke komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video, membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking dan lain-lain.
C. Sejarah Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
Tahun 1972, Ray Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan ARPANET. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator.
D. Dakwah Melalui Internet
Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.
Pada saat pertama kali internet diperkenalkan oleh para ilmuan barat, hampir dari kebanyakan tokoh Islam merasa curiga dan khawatir akan efek dari temuan teknologi tersebut. Namun pemikir Islam adalah Syria Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi berkata: ternyata jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang disitu bertebaran podium-podium yang menyuarakan kepentingan Islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problema.
Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya :
 Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau,
 Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah.
 Para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i,
 Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari,
 Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas.
Apabila dakwah itu sendiri tidak diartikan dengan makna yang sempit, seperti yang telah diyakini oleh sebagian kalangan komunitas muslim. Dengan menggembar-gemborkan dakwah harus secara formalitas, seperti berpakaian gamis, kopiyah menempel di atas kepala, dengan jenggot menghelai panjang, tasbih menggayut ditangan kanan dan keliling berjalan kaki door to door. Pada hakekatnya ada metode lain yang bisa di sampaikan yaitu :
 Dengan menggunakan fasilitas website seperti yang telah dilakukan oleh banyak organisasi Islam maupun tokoh-tokoh ulama. Berdakwah dengan menggunakan fasilitas ini dianggap lebih fleksibel dan luas jika dibandingkan dengan dua fasilitas berikutnya.
 Dengan menggunakan fasilitas mailing list dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim pesan-pesan moral kepada seluruh anggotanya.
 Dengan menggunakan fasilitas chatting yang memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung.
 Dengan cara tulisan yang diakses di internet dan nantinya disebarluaskan agar para komunitas internet bisa membacanya
E. Kelebihan Internet Sebagai Media Dakwah
Dibandingkan media dakwah yang lain, Internet memiliki tiga keunggulan :
1. Karena sifatnya yang never turn-off (tidak pernah dimatikan) dan unlimited access (dapat diakses tanpa batas). Internet memberi keleluasaan kepada penggunanya untuk mengakses dalam kondisi dan situasi apapun.
2. Internet merupakan tempat yang tepat bagi mereka yang ingin berdiskusi tentang pengalaman spiritual yang mungkin tidak rasional dan bila dibawa pada forum yang biasa akan mengurangi keterbukaannya.
3. Sebagian orang yang memiliki keterbatasan dalam komunikasi sering kali mendapat kesulitan guna mengatasi dahaga spiritual mereka. Padahal mereka ingin sekali berdiskusi dan mendapat bimbingan dari para ulama. Sementara itu ada sebagian orang yang ingin bertanya atau siap berdebat dengan para ulama untuk mencari kebenaran namun kondisi sering tidak memungkinkan. Internet hadir sebagai kawan (atau lawan) diskusi sekaligus pembimbing setia. Para ulama seharusnya dapat menggunakan internet sebagai media efektif untuk mencapai tujuan dakwahnya.
Perlu diingat bahwa keefektifan media ini juga sangat tergantung pada umat Islam itu sendiri. Artinya kecakapan dan keikhlasan mereka dalam berdakwah via internet, serta kesungguhan mereka dalam meredam segala bentuk perpecahan dan perselisihan intern dalam ummat Islam sangat berpengaruh dalam sukses tidaknya misi suci ini. Untuk itulah diantara kewajiban para pemimpin aliran-aliran dalam Islam agar berusaha semaksimal mungkin untuk dapat merukunkan dan meminimalisisir titik perbedaan dan berusaha mengedepankan titik persamaan. jika di dalamnya terdapatnya unsur ajakan kepada yang hak dan memperingatkan akan yang bathil.
Dapat disimpulkan bahwa metode ini termasuk jenis dakwah Dakwah bitTadwi yaitu pola dakwah (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif. Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang da’i, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.
Ada dua komponen penerapan dakwah lewat internet bisa digunakan, yakni lewat mailing list atau email dan penyaluran informasi melalui web-site. Namun saat ini yang paling optimal adalah melalui email. Karena kita tahu, email tidak terlalu membutuhkan teknologi tinggi. Dan dari segi statistik pun, populasi pengguna email sudah sangat banyak. Sedangkan bila kita menggunakan web-site atau situs-situs, kebalikannya dengan email, yakni membutuhkan proses yang lebih panjang dan rumit kendati dari segi tampilan mungkin menarik. Di samping itu, harus pula ada provider dan koneksivitas lebih dulu.
F. Pemanfaatan Internet Untuk Berdakwah
Semangat dakwah yang disebut diatas; meskipun hanya satu ayat, merupakan satu bentuk “tanggung jawab moril” yang sangat mengakar di kalangan umat Islam. Segala daya dan upaya untuk melakukan dakwah terus dilakukan, hingga kini. Setelah beratus tahun berselang sejak dakwah lisan dikumandangkan oleh Rasulullah, pada masa kini dakwah telah menggunakan medium bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk tulisan di buku, koran, majalah, tv dan radio mendapatkan komplementernya berupa text dan hypertext di Internet.
Internet adalah media dan sumber informasi yang paling canggih saat ini sebab teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja dan pada tingkat apa saja. Berbagai informasi yang dapat diperoleh melalui Internet antara lain lapangan pekerjaan, olahraga, seni, belanja, perjalanan, kesehatan, permainan, berita, komunikasi lewat email, mailing list, dan chating, bahkan artikel-artikel ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu, dan lain sebagainya. Hampir semua bidang tugas manusia, apapun jenisnya, dapat dicari melalui Internet. Internet sebagai sumber informasi memungkinkan semua orang untuk terus belajar seumur hidup, kapan dan dimanapun serta untuk keperluan apapun. Dan untuk kebutuhan belajar bagi setiap individu, Internet tidak hanya menyediakan fasilitas penelusuran informasi tetapi juga komunikasi.
Berdakwah merupakan kewajiban setiap manusia, setiap orang dalam berbagai profesi bisa melaksanakan da’wah. Sebab berda’wah dapat dilakukan dalam multidemiensi kehidupan. Sebagaimana telah diketahui bahwa dakwah Islam tidak hanya bi al-lisan (dengan ungkapan/kata-kata), melainkan juga bi al-kitab (sengan tulis-menulis), bi at-tadbir (manajemen/pengorganisasian) dan bi al-hal (aksi sosial). Seorang dai atau muballigh yang baik tidak hanya menguasai materi dakwah, melainkan juga harus memahami budaya masyarakat yang menjadi sasaran dakwahnya. Hal itu akan mempermudah dai dalam memilih kata dan menemukan metode apa yang harus digunakan. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Berbicaralah kepada manusia menurut kadar kecerdasan mereka.” (HR. Muslim).
Matthew DeBell dari The Education Statistics Services Institute (ESSI) mengatakan bahwa penggunaan komputer dan Internet dapat meningkatkan kualitas hidup orang setiap hari dan meningkatkan prospek pasar kerja mereka. Tingkat penggunaan komputer dan Internet dapat dianggap sebagai indikator standar hidup. Diantara berbagai tujuan orang memanfaatkan Internet antara lain: Berbagi data penelitian dan pekerjaan diantara rekan sejawat dan individu-individu dalam profesi yang sama. Berkomunikasi dengan orang lain dan mengirim file melalui e-mail. Meminta dan memberikan bantuan dengan mengajukan permasalahan dan pertanyaan. Memasarkan dan mempublikasikan produk dan jasa. Mengumpulkan umpan balik dan saran-saran dari para pelanggan dan rekan bisnis.
Menurut Buxbaum memahami informasi berkaitan dengan keahlian teknologi informasi, tetapi memberikan pengaruh yang lebih luas kepada individu, sistem pendidikan, dan masyarakat. Keahlian teknologi informasi membuat seseorang dapat menggunakan komputer, aplikasi perangkat lunak, database, dan teknologi lain untuk mencapai berbagai tujuan akademis, pribadi, dan tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan. Individu yang memiliki kemampuan memahami informasi perlu mengembangkan beberapa keahlian teknologi.
Secara survey, sejauh ini memang belum ada penelitian mengenai efektivitas pemanfaatan internet bagi kepentingan dakwah Islam. Tapi yang pasti, di kalangan akademisi telah memanfaatkan sarana internet secara optimal bagi pengembangan syiar agama. Hal tersebut misalnya ditandai dengan banyak bermunculan situs baru bernuansakan Islam. Sebab itu, bisa dikatakan dakwah melalui internet ini sangat efektif karena didukung oleh sifat internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi keislaman dan dakwah bisa disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah. Informasi yang disebarkan lewat internet, dapat menjangkau siapapun dan di manapun asalkan yang bersangkutan mengakses internet. Umat Islam bisa memanfaatkan teknologi itu untuk kepentingan bisnis islami, silaturahmi dan lain-lain.
Dengan adanya globalisasi kompetisi akan semakin berat, sehingga kita perlu berlomba-lomba menguasai teknologi informasi serta mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, oleh karenanya penguasaan teknologi informasi mutlak diperlukan oleh umat Islam, karena hal itu merupakan salah satu cara paling efektif guna menyampaikan informasi yang sebenarnya mengenai agama Islam.
G. Strategi Berdakwah Melalui Internet
Perkataan strategi pada mulanya dihubungkan dengan operasi militer dalam skala besar-besaran. Oleh sebab itu, strategi dapat berarti “ilmu tentang perencanaan dan pengarahan operasi militer secara besar-besaran”. Di samping itu dapat pula berarti “kemampuan yang terampil dalam menangani dan merencanakan sesuatu”. Sedangkan tujuan suatu strategi ialah untuk merebut kemenangan atau meraih suatu hasil yang diinginkan.
Strategi dakwah adalah merupakan metode, siasat, taktik atau manuver yang dipergunakan dalam aktivitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat menentukan sekali dalam proses pencapaian tujuan dakwah. Seiring dengan berkembangnya zaman, globalisasi sebagai fenomena terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi interaksi peradaban seluruh umat manusia. Kemunculannya dengan kemajuan peradaban manusia menjadikan globalisasi sebagai sebuah ideologi bagi masyarakat masa kini yang juga disebut sebagai masyarakat informasi.
Untuk dapat mencapai tujuan yang tepat dan mendapatkan kebehasilan, maka seorang da’i harus pandai dalam memilih media dakwah. Masyarakat masa kini adalah masyarakat plural yang berkembang dengan berbagai kebutuhan yang praktis, sehingga kecanggihan teknologi mau tidak mau akan menghadapi dan menjadi idaman dalam kehidupan masyarakat. Kecanggihan teknologi telah membuka sekat dan menghilangkan batas ruang dan waktu, sehingga memilih dan menggunakan media dakwah yang tepat sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman. Dengan demikian, media dakwah merupakan wasilah bagi keberhasilan dakwah yang dilakukan.
Pendakwah di zaman ini tidak lagi mapan dengan hanya kebolehan berpidato atau berceramah. Tetapi pendakwah zaman ini adalah penyelidik dan penggerak kepada penyelesaian masalah semasa secara praktis. Artinya dalam posisi ini mempunyai kesadaran dan telah menempatkan pada posisi startegis dengan menghadirkan dan mengikutsertakan teknologi informasi sebagai mitranya dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Keberadaan internet sebagai media dakwah sudah bukan lagi pada tataran wacana lagi. Seharusnya para ulama, da’i, dan para pemimpin-pemimpin Islam sudah menyadari dan segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan mentarbiyah generasi-generasi muda kita agar siap dan matang dalam menghadapi serangan-serangan negatif dari media internet.
Sebuah langkah yang baik telah banyak dilakukan oleh ulama-ulama di timur tengah dan para cendekiawan Islam di Eropa dan Amerika yang menyambut media internet sebagai senjata dakwah. Langkah-langkah untuk berdakwah melalui internet dapat dilakukan dengan membuat jaringan-jaringan tentang Islam, diantaranya: cybermuslim atau cyberdakwah, Situs Dakwah Islam, YoutubeIslam atau IslamTube, Website, Blog dan Jaringan sosial seperti: Facebook dan twitter. Masing-masing cyber tersebut menyajikan dan menawarkan informasi Islam dengan berbagai fasilitas dan metode yang beragam variasinya.
Sebagai contoh, situs seorang ulama bernama Salman Audah yang menjadi direktur situs dakwah Islam (www.islamtoday.com) dengan empat bahasa besar utama dunia, Inggris, Arab, Prancis, dan Mandarin. Selain Salman, masih ada sosok muallaf bernama Yusuf Estes yang terkenal dengan YoutubeIslam.com-nya (sekarang IslamTube.com). Sebuah situs seperti Youtube yang dikelola secara islami. Yusuf juga diketahui mengelola banyak situs lainnya. Dari dakwahnyalah diketahui bahwa banyak ratusan bahkan ribuan orang kafir menerima dakwah islam. Dan jutaan remaja Islam mengenal agamanya dengan baik. Di Indonesia, telah tampil beberapa situs Islam terkemuka seperti www.muslimdaily.net, www.eramuslim.com, www.hidayatullah.com dan beberapa situs Islam lainnya dengan beraneka latar belakangnya.
Disaat umat lain telah berupaya menyebarkan ajaran dan pandangannya menggunakan iklan-iklan di televisi, di komunitas maya menggunakan email, mailing list, forum diskusi, internet messenger, sampai yang ter-update saat ini (Facebook), Oleh karena itu informasi yang akan disampaikan dalam berdakwah ini harus bersifat valid, terpercaya, bukan sebuah fitnah, bersifat konstruktif, membuka dan memperdalam wawasan, terbuka untuk didiskusikan dan tidak mengandung unsur-unsur lain yang dapat merusak makna dakwah itu sendiri.
H. Situs-situs Dakwah
Di Indonesia situs-situs Islam mulai marak sekitar awal tahun 1999. Situs myquran.com, al-islam.or.id, laskarjihad.or.id, kisdi.or.id, pesantrenvirtual.com, iiman.co.id, hidayatullah.com, republika.co.id dan banyak lagi yang lainnya mulai menyemarakkan Internet dengan berbagai format sajian. Perkembangannya kemudian semakin pesat di tahun 2000-an dengan masuknya berbagai investasi asing di Indonesia yang berhubungan dengan Internet. Format penampilan pun berbeda-beda bahkan semakin tersegmentasi sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat.
Myquran.com menampilkan situs komunitas kolaboratif dimana pengunjung situs dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti Al Qur’an online, direktori situs islam, forum diskusi, chatroom, berita serta artikel dan berbagai sarana interaktif lainnya yang disumbangkan oleh para pengunjung dan anggotanya. Sasarannya adalah pemakai internet usia 17 sampai 35 tahun yang merupakan segmen pemakai Internet terbesar dewsa ini. Situs pesantrenvirtual.com yang dikelola oleh para santri virtual bimbingan KH. Mustopha Bisri merupakan contoh lain situs Islam yang menyajikan berbagai hasil konsultasi virtual dengan Pengelola Pesantren. Situs ini awalnya merupakan komunitas milis yang kemudian di-online-kan menjadi situs.
PadhangMbulan.com merupakan contoh lain situs yang lahir dari komunitas milis yang dikelola oleh Budayawan Emha Aiunun Najib. Cybernasyid.com menyediakan berbagai informasi dan perkembangan nasyid yang mengejutkan dunia seni suara di tanah air. Moslemworld.co.id merupakan contoh situs Islam yang mendapat dukungan dana dari moslemworld.com dari Brunei Darussalam yang menyajikan berbagai referensi dan informasi Islam terkini.
Demikian juga pesantren.net, tazkia.com, ukhuwah.or.id, eramuslim.com, pesantren-online.com, islamlib.com, cybernasyid.com, indohalal.com dan banyak lagi yang lainnya yang merupakan representasi dakwah islamiyah baik langsung maupun tidak langsung di Internet. Ini baru menyebutkan beberapa situs Islam saja. Perkembangan yang lebih pesat sebenarnya terjadi di komunitas milis islam yang jumlahnya sekarang ini mencapai ribuan milis Islam dari Indonesia. Kecenderungan yang demikian tentunya menggembirakan bagi dunia Islam.
PENUTUP
Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan ditentukan oleh niat dan motivasi yang akan menjadi penentu apakah suatu alat akan menjadi bermanfaat atau mudharat.
Internet ini memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke ke komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video, membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking dan lain-lain.
Pemanfaatan Internet sebagai media berdakwah sangatlah efektif, karena didukung oleh sifat internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi keislaman dan dakwah bias disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah. Informasi yang disebarkan lewat internet dapat menjangkau siapapun dan dimanapun asalkan yng bersangkutan mengakses internet. Tak hanya konsep dakwah konvensional yang dapat diberikan melalui internet. Umat Islam bisa memanfaatkan teknologi itu untuk kepentingan bisnis islami, silaturahmi dan lain-lain, oleh sebab itu, umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan teknologi informasi.
Pada hakekatnya metode dan sarana untuk berdakwah sangat banyak dan luas atau bahkan mungkin tidak akan ada batasnya. Sebab semua yang bisa dikerjakan oleh manusia dan apa yang ada di muka bumi ini selagi tidak berbenturan dengan doktrin Islam, maka hal itu boleh dijadikan sebagai metode dan sarana untuk berdakwah. Akan tetapi, ada kekurangan bila berdakwah melalui internet diantaranya sasarannya yang mungkin terbatas yaitu hanya bagi orang yang menggunakan internet dan mereka mampu untuk mengakses internet. Sedangkan orang-orang yang mempunyai internet, bisa di kategorikan menengah ke atas. Dengan demikian berdakwah melalui internet atau dunia maya memiliki cakupan yang sangat luas, bisa sampai pada tahapan intenational bukan lagi nasional .(Oleh Zamris Habib dan Rosidatun M)
DAFTAR PUSTAKA
Ali Azis, Moh, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2009
Anshari, Endang S. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Islam, Jakarta: Usaha Enterprises, 1976
Arbi, Armawati Dakwah dan komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003
Bachtiar, Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Logos, Jakarta, 1997
Badjuri, Adi, Santri Virtual, Kuliah Umum Informatika, UIN Jakarta, Oktober 2005
Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 1994
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1991
Hidayatullah, Syarif, Islam Virtual, Keberadaan Dunia Islam Di Internet, MIFTA, 2004
Masy’ari, Anwar Study Tentang Ilmu Dakwah, Surabaya: Bina Ilmu, 1981
Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997
Suryo, Roy, Wawancara dengan majalah Az-Zahra, edisi no. 14 tahun ke-2 Januari 2006
Syukir, Asmuni Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983
Website
http://mafazaif.wordpress.com/2010/01/09/pemanfaatan-ti-untuk-kemajuan-dakwah/
http://www.kamisama86.co.cc/2009/11/metode-dakwah-melalui-internet.html
http//www.masjidkotabogor.com/index.php/news/view/107
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet
http://ilpi.multiply.com/journal/item/7 http//www.dhani.singcat.com//internet/modul.php?page/
http://stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com/2007/09/pengertian-internet.html
http://icus2ays.blogspot.com/2008/04/internet-media-dakwah-alternatif.html
http://mafazaif.wordpress.com/2010/01/09/pemanfaatan-ti-untuk-kemajuan-dakwah/

BAB 1
PENDAHULUAN
a. latar belakang masalah
            yayasan mi’rajush shibyan dan pondok pesantren Nahdlatul wathan jakarta adalah sebuah yayasan islam yang bernaung pada organisasi Nahdlatul Wathan yang didirikan oleh ulama besar kharismatik, yaitu Maulana syeikh Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di pancor, lombok timur, NTB.
            Secara emberiotik, yayasan mi’rajush shibyan Nahdlatul Wathan jakarta telah muncul sejak tahun 1987. untuk pertama kalinya, yayasan islam ini mendirikan lembaga Taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) sekarang diganti menjadi madrasah Diniyah Islamiyah (MDI), sebuah lembaga non formal tempat pembelajaran Al-Qur’an bagi anak-anak tingkat SD, SMP, dan SMA.
            Dalam perkembangannya secara bertahap mendirikan lembaga-lembaga formal dan non formal lainnya seperti majlis taklim, panti asuhan (PA), Taman Kanak-kanak (TK), sekolah dasar islam (SDI), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan lembaga non formal lainnya seperti pertanian dan pternakan. Disamping itu, yayasan mi’rajush shibyan  ini juga menaungi lembaga pondok pesantren Nahdlatul Wathan jakarta, sebuah lembaga yang mengkonsentrasikan dan mengkombinasikan kegiatannya dalam bidang spritual dan emosional terhadap kegiatan formal lembaga yang ada dalam naungan yayasan.
            Keberadaan lembaga-lembaga pendidikan, sosial, dan dakwah islamiyah yang awalnya berada dalam naungan perwakilan Nahdlatul Wathan jakarta, ternyata pemerintah menuntut adanya birokrasi khusus lagi semacam yayasan yang dapat memayungi atau menaungi berbagai lembaga yang berada didalamnya. Oleh sebab itu pada tahun 2007 pengurus perwakilan pun bersaha mendirikan sebuah yayasan islam yang kemudian diberi nama yayasan mi’rajush shibyan Nahdlatul Wathan.
            Dalam konteks ini, sebagai latar belakang lahirnya yayasan mi’rajush shibyan Nahdlatul Wathan jakarta ini adalah karena tuntutan aturan perundang-undangan yang diberlakukan diwilayah pemerintahan provinsi DKI Jakarta yang menuntut adanya sebuah yayasan yang memayungi atau menaungi berbagai lembaga atau institusi yang didirikan didalamnya.
            Selain hal diatas ada beberapa hal yang mendasari penulis untuk memilih judul “ PERAN PONDOK PESANTREN NAHDLATUL WATHAN JAKARTA DALAM BIDANG PENDIDIKAN.
b. pembatasan dan perumusan masalah.
            Dari sejumla

A. SMA Nahdlatul Wathan Jakarta.
1. Sejarah Singkat berdiri SMA Nahdlatul Wathan Jakarta
Sekolah SMA Nahdlatul Wathan (NW) adalah sekolah yang bernaung di bawah yayasan yang bernama "Yayasan Mi'rajussibyan". Sekolah ini berdiri adalah hasil dari prakarsa, perjuangan, serta persatuan dari para pendiri Yayasan Mi'rajussibyan yang di bantu oleh masyarakat yang  ada di sekitar yayasan, yaitu Rt/Rw; 01/03. Sekolah ini  mulai di usung pada tahun 2001, kemudian diresmikan sebagai sekolah formal pada tahun 2002. Sekolah ini dibangun di atas tanah seluas 585 M2 , dan terdiri dari 3 lantai, di pimpin oleh kepala sekolah yang pertama bernama Muhamad Nur, dan wakilnya Muslihan Habib M.Ag. Pada tahun 2007 terjadi perubahan struktur posisi kepengurusan yaitu Muslihan Habib M.Ag, yang tadinya menjabat sebagai wakil kepala sekolah, naik sebagai kepala sekolah. Dan wakilnya bernama Yuli sofiyati S.Pd.
SMA Nahdlatul Wathan Jakarta adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi berbasis masyarakat, yaitu Yayasan Mi’rajush Shibyan Nahdlatul Wathan. Dilihat dari daur hidupnya, SMA Nahdlatul Wathan Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang berada pada masa investasi (investment period) dan tergolong sekolah yang masih baru (infant school).
Untuk menopang keberadaannya, masih sangat bergantung kepada dana-dana masyarakat yang jumlahnya masih jauh dari mencukupi, khusus untuk berinvestasi pada pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Usaha-usaha produktif yayasan juga masih belum dapat diandalkan sebagai satu-satunya sumber pendanaan untuk pengadaan sarana dan prasarana secara keseluruhan.

 

3. Profil SMA Nahdlatul Wathan Jakarta

3.a. Sekolah

1.
Nama Sekolah

SMA NAHDLATUL WATHAN

2.
Status
Terakriditasi A
3.
Alamat
Jl. Raya Penggilingan, Pisangan I Rt. 001/03
Penggilingan Cakung, Telp./Fax,. [021] 46820788
4.
Kotamadya
Jakarta Timur
5.
Propinsi
DKI Jakarta





 

3.c. Sumber Daya


1.
Jumlah Guru

25 orang

2.
Jumlah Karyawan
2 orang
3.
Jumlah Siswa
58 orang
4.
Luas Bangunan
585 M2
5.
Sarana Yang Dimiliki
·   4 Ruang Kelas
·   1 Ruang Kepala Sekolah
·   1 Ruang Wakil Kepala Sekolah,
·   1 Ruang BP
·   1 Ruang Guru
·   1 Ruang TU 
·   1 Ruang Komputer
·   1 Ruang OSIS
·   1 Lapangan Olah Raga
·   1 Masjid HAMZANWADI
·   1 Ruang Klinik Kesehatan
·   1 Ruang Lab Bahasa
·   1 Ruang Lab IPA
·   1 Ruang Multi Media
·   1 Ruang Gudang
·   1 Ruang Pos Penjagaan






3.d. Visi, Misi, Dan Tujuan Sekolah


a.   VISI

“Membangun Sumber Daya Manusia [SDM] kualipurna yang berbasis pada kemampuan akademik dan keterampilan serta bersemangat moralitas yang luhur”.

Indikator Visi

1.   Berprestasi dalam perolehan nilai-nilai akademik.
2.   Berprestasi dalam kegiatan non akademik/ekstrakurikuler.
3.   Aktif dan dinamis dalam aktivitas keagamaan.
4.   Bertanggung jawab dalam sikap dan perilaku.
5.   Aktif berpartisipasi dalam membangun bangsa dan negara.


b. Misi

 

1.   Meningkatkan kinerja pembelajaran.
2.   Mengembangkan potensi keunggulan secara intensif.
3.   Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai keagamaan.
4.   Membina dan mengarahkan sikap dan perilaku melalui pembelajaran tata tertib secara konsisten.
5.   Menumbuhkan dan mengembangkan semangat cinta tanah air dan bangsa melalui pelatihan-pelatihan dan aktifitas sosial lainnya.

c.  Tujuan


1.   Menempati peringkat 10 besar rata-rata nilai semester di tingkat sanggar.
2.   Memiliki kesebelasan sepak bola yang mampu berprestasi di tingkat kecamatan.
3.   Memiliki tim paskibra yang mampu berprestasi ditingkat walikota.
4.   Memiliki tim kesenian [marawis] yang berprestasi di tingkat DKI Jakarta.
5.   Mengadakan kegiatan keagamaan secara teratur, terarah, terpadu, dan kontinyu.
6.   Memiliki tingkat kedisiplinan dan bertanggung jawab yang tinggi.
7.   Memiliki program tetap dalam bidang pelatihan kepemimpinan dan aktifitas sosial.

3.e. Potensi Pendukung Program Sekolah



3.e.1. Kondisi Siswa 2009/2010


No.
Kelas
Jenis Kelamin
Jml
Agama
L
P
Islam
Protestan
Katolik
Hindu/Budha
1.
X
9
6
15
15
-
-
-
2.
XI IPS
16
5
21
21
-
-
-
3.
XII IPS
12
4
16
16
-
-
-
4.
XII IPA
3
3
6
6
-
-
-

Total
40
18
58
58
-
-
-



3.e.2. Kondisi Lingkungan

No.
Potensi Pendukung

Keterangan

1.
Lahan Pengembangan
Sekolah
Yayasan mengambil kebijakan untuk membuat gedung berlantai tiga.

2.
Lingkungan Sekolah
·   Sekolah berada di lingkungan bebas polusi, jauh dari keramaian.
·   Mudah dijangkau, ada kendaraan umum, dekat dengan stasiun.
·   Di tengah pemukiman penduduk.
·   Merupakan lingkungan pondok pesantren.
3.
Keamanan
 ·    Jauh dari jangkauan peredaran narkoba.
 ·    Jauh dari kemungkinan perkelahian/tawuran.
4.
Masyarakat
98 % merupakan masyarakat yang taat dalam beragama.

 


 

 

 

3.e.3. Sarana dan Prasarana


No.
Nama Obyek

Banyaknya

Luas
1.
Tanah
-
1650 M2
2.
Bangunan
1
585 M2
3.
Ruang Belajar
4
-
4.
Laboratorium IPA
1
-
5.
Ruang Perpustakaan
1
-
6.
Ruang BK
1
-
7.
Ruang Tata Usaha
1
-
8.
Ruang Kepala Sekolah
1
-
9.
Ruang Wakasef Staff
1
-
10.
Ruang Guru
1
-
11.
Ruang Gudang
1
-
12.
Ruang Dapur
1
-
13.
Ruang Klinik Kesehatan
2
-
14.
Ruang OSIS
1
-
15.
Ruang Koperasi
1
-
16.
Ruang Jaga
1
-
17.
Mushalla/Masjid
1
-
18.
Lapangan Olah Raga
1
-
19.
Kamar Mandi/WC Guru
1
-
20.
Kamar Mandi/WC Siswa
4
-
21.
Papan Tulis
4
-
22.
Laboratorium Komputer OHP
1
-





















SMP NAHDLATUL WATHAN





1.
Nama Sekolah

SMP NAHDLATUL WATHAN

2.
Status
Terakriditasi B
3.
Alamat
Jl. Raya Penggilingan, Pisangan I Rt. 001/03
Penggilingan Cakung, Telp./Fax,. [021] 46820788
4.
Kotamadya
Jakarta Timur
5.
Propinsi
DKI Jakarta





 

3.c. Sumber Daya


1.
Jumlah Guru

 

2.
Jumlah Karyawan

3.
Jumlah Siswa

4.
Luas Bangunan

5.
Sarana Yang Dimiliki
·   4 Ruang Kelas
·   1 Ruang Kepala Sekolah
·   1 Ruang Wakil Kepala Sekolah,
·   1 Ruang BP
·   1 Ruang Guru
·   1 Ruang TU 
·   1 Ruang Komputer
·   1 Ruang OSIS
·   1 Lapangan Olah Raga
·   1 Masjid HAMZANWADI
·   1 Ruang Klinik Kesehatan
·   1 Ruang Lab Bahasa
·   1 Ruang Lab IPA
·   1 Ruang Multi Media
·   1 Ruang Gudang
·   1 Ruang Pos Penjagaan






























BAB IV
  1. Temuan penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana peran pondok pesantren Nahdlatul wathan ddalam rangka mengoptimalkan mutu pendidikan. Melalui teknik pengambilan data yang dilakukan dan menurut informasi yang peneliti serap dari informan akhirnya peneliti memperoleh beberapa temuan penelitian sebagai berikut:
    1. peran pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta dalam mengoptimalkan mutu pendidikan.
Dari hasil wawancara bersama pimpinan pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta dalam upaya mencapai tujuan pengoptimalan mutu pendidikan ke depan. Upaya tersebut antara lain: dalam bentuk kerja tahunan















    1. Tanggung Jawab dalam mengoptimalkan mutu pendidikan di pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta.
   Temuan penelitian menunjukan bahwa tanggung jawab dalam mengoptimalkan mutu pendidikan di pondok pesatren Nahdlatul Wathan Jakarta telah berlangsung baik hal ini tampak dengan adanya proses pengelompokan tugas-tugas, tanggungjawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam hal ini unsur-unsur yang harus ada dalam struktur di pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta telah masih ada meskipun masih sederhana, seperti dengan adanya pembagian tugas kerja, sistem dari sisi kegiatan, koordinasi kegiatan dan pembuatan keputusan. Temuan lain menunjukan bahwa sampai dengan saat ini di pondokpesantren masih belum menerapkan asas-asas pengorganisasian dengan baik dan belum adanya petunjuk kegiatan, pelaksanaan kegiatan. Dalam melaksanakan kegiatan, proposal kegiatan diajukan oleh ketua pelaksana kepada pimpinan pondok pesantren untuk mendapatkan keputusan dan surat keputusan. Di akhir kegiatan panitia pelaksana wajib menyerahkan laporan akhir kegiatan kepada pimpinan pondok.
            Dari uraian di atas tmpak bahwa tanggungjawab dalam mencapai tujuan pendidikan dan meningktkan mutu pendidikan pondok peantren, hal itu di maksudkan agar terdapat kejelasan tentang perincian tugas, wewenang dan aloksi kegiatan sertapemegang jabatan penting pondok, agar rencana yang di buat dapat dilaksanakan dan terukurkarena ditetukan sebelumnya, sedangkan koordinasi diperlukan terutama untuk menyatukan kesamaan pandangan antara berbagai pihak yang berkepentingan dalam kegiatan dan tujuan pondok peantren, baik personalia maupun pimpinan, orang tua maupun masyarakat sekitar pondok. Koordinasi akan berlangsung efektif apabila dilaksanakan terus menerus dari tahap awal hingga akhir pekerjaan, mengupayakan hubungan dan pertemuan-pertemuan di antara berbagai pihak yang terkait serta mengembangkan keterbukaan sehingga jika terdapat perbedaan pandangan dapat didiskusikan dan dipecahkan bersama.
Interaksi pimpinan terhadap lembaga pendidikan di pondok pesantren merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diwujudkan agar tujuan mutu pendidikan tercapai, sebab tanpa interaksi yang baik apa yang telah direncanakan tidak akan dapat direalisir dalam kehidupan pondok pesantren. Sebagaimana dikemukakan oleh Stephen P. Robibins, bahwa manusia dalam hidup berkelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Kelompok disini dapat bersifat formal maupun informal, yang dimaksud kelompok formal adalah: kelompok yang ditetapkan dalam struktur organisasi, dengan penugasan kerja yang ditunjuk untuk menjalankan tugas-tugas. Sedangkan kelompok informal adalah persekutuan yang tidak terstruktur secara formal, juga tidak ditetapkan oleh organisasi.kelompok ini terbentuk secara alamiah dalam suasana kerja yang muncul sebagai tanggapan kebutuhan akan kontak sosial. Dengan demikin pembinaan interaksi mengoptimalkan mutu pendidikan yang ingin dicapai oleh pondok pesantren sangat menentukan bagi keberhasilan pondok pesantren ke depan.
Selama berdirinya pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta seluruh pesonil yang tergabung di dalamnya bisa menjalin hubungan sosial keorganisasian antarsesama personalia dan diantara pimpinan pondok pesantren yang ada, sehingga dengan hubungan yang selalu harmonis dapat teralisasi dalam kehidupan di pondok pesantren yang kondusif. Pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta dalam mengoptimalkan mutu pendidikan yang ada, sudah mengarah kepada langkah-langkah kongkrit yang harus ditempuh oleh masing-masing personalia dalam mencapai target mutu yang telah dicanangkan oleh pimpinan pondok, untuk dibantu oleh seluruh komponen sumber daya pondok pesantren yang ada, dalam upay pengoptimalannya dari berbagai aspek kehidupan lembaga pendidikan yang ada di pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta diantaranya: dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, baik personalia, karyawan, maupun siswa/I demi mencapai target mutu itu tadi.






BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    kesimpulan
dari penemuan penelitian yang dapat di kumpulkan peneliti di latar penelitian yang berkaitan dengan peran pondok pesantren Nahdlatul Wathan dalam bidang pendidikan yaitu : dengan mengadakan wawancara bersama pimpinan bersama personalia pondok pesantren yang terkait, untuk pendapatkan informasi akurat yang dibutuhkan dalam penelitian.
Temuan penelitian yang dikumpulkan melalui wawancara dengan pimpinan dan personalia pondok pesantren Nahdlatul Wathan, peneliti catat, dari hasil catatan peneliti sesuaikan dengan hasil observasi dilapangan dalam rangka mengakuratkan hasil wawancara dengan kenyatan dilapangan.
Dari temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang sudah peneliti paparkan pada bab IV. Maka dapatlah peneliti mengambil suatu kesimpulan tentang peran pondok pesantren Nahdlatul Wathan dalam bidang pendidikan.
Bahwa peran pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta dalam pendidikan yaitu: pimpinan pondok pesantren selalu menjaga jalinan interaksi dengan sesama pengurus,para personalia,para staf karyawan pondok pesantren dan para masyarakat sekitar pondok pesantren, sehingga bawahan, para personlia, staf dan karyawan merasa terayomi semua dengan sikap pimpinan terhadap mereka yang mau peduli terhadap keadaan para karyawan pondok pesantren demi kemajuan pondok pesantren  dimasa yang akan datang khususnya dalam bidang pendidikan.
Kurikulum yang dijalankan adalah sesuai dengan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, sesuai pula dengan kurikulum pondok pesantren yang dianjurkan oleh Departemen Agama, sambil ditambahkan bumbu penyedap dalam kurikulum pembelajaran disetiap lembaga pendidikan yang ada, berupa ilmu-ilmu salafi pondok pesantren kontemporer, dalam upaya mengoptimalkan mutu, dan mengatasi kebosanan santri yang tergabung di dalam pondok pesantren, karena materi yang disajikan bervariasi, tidak terkesan monoton.
Dalam mengadakan hubungan dengan para bawahan, para karyawan pondok pesantren, maupun dengan para siswa, pimpinan dalam mengoptimalkan pendidikan pondok pesantren yang ada selalu berusaha memungsikan yang ada sebagaimana mestinya.
Dalam menghadapi kendala yang ada baik yang datangnya dari internal pondok pesantren maupun external pondok, kendala yang bersifat kelembagaan mauoun tidak, pimpinan selalu mengajak staf atau karyawan pondok terkait dalam mencari solusi terbaik, dalam mengatasi problematika pondok pesantren yang sedang dihadapi.
Karena peran pondok pesantren dijalankan dengan baik maka dengan sendirinya mutu pendidikan yang ada di pondok pesantren Nahdlatul Wathan pun meningkat dari tahun ke tahun, dengan kesadaran para personalia dan pimpinan dalam menjalankan tugas bersam demi mencapai tujuan bersama yaitu mengoptimalkan mutu pendidikan, memajukan pondok pesantren secara umum, dan untuk memajukan seluruh lembaga pendidikan yang ada didalamnya dengan seoptimal mungkin. Sikap membina persatuan dan kesatuan yang kental menghiasi setiap sudut pondok pesantre Nahdlatul Wathan Jakarta, maka bisa dikataka peran pondok pesantren Nahdlatul Wathan cukup kondusif dalam mengoptimalkan mutu pendidikan yang dijalankannya.

B.     Saran-Saran

Saran yang peneliti perlu tabahkan dalam menormalkan kegiatan pembelajaran di pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta adalah:
1.      perlunya tambahan sarana prasarana untuk mengaktualisasikan pendidikan, seperti laboratorium untuk fisika, kimia, biologi, bahasa, dan peralatan lainnya.
2.      perlunya pengurangan jumlah tenaga pengajar yang bertugas rangkap sehingga bisa meminimalisasi terjadinya tabrakan jam mengajar, agar pondok pesantren dan siswa tidak dirugikan.
3.      perlunya peningkatan mutu sumber daya manusia yang dimiliki pondok pesantren Nahdlatul Wathan saat ini agar lebih responsive terhadap perkembangan lingkungan sosial yang ada.
4.      perlunya tambahan usaha produktif dalam rangka membangun kemandirian pondok pesantren.